Untuk Ibunda yang ananda sayangi...
Dari Ananda putra engkau tersayang...
Assalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Salam rindu, Salam beribu salam hanya untuk ibunda tersayang.
Ibunda...
Apa kabar dirumah...?
Ananda berharap ibunda selalu dalam keadan yang
sehat, selalu dalam keadaan lindungan Allah SWT, amin ya rabbal ‘alamin.
Ibunda...
Maafkanlah keasalahan ananda selama ini, baik kesalahan
yang ananda senganja ataupun kesalahan yang tidak ananda sengaja. Ananda sering
tidak mengiraukan ibunda, ananda sering membantah perkataan ibunda, ananda
sering melawan ibunda, saat ibunda membutuhkan pertolongan seperti pergi
kepasar ananda menolaknya dengan segala alasan, dan ananda sering tak
menghiraukan saat ibunda menyuruh ananda untuk tidur siang, ananda sering pergi
tanpa izin yang membuat ibunda khawatir, bahkan ananda sering meninggalkan
ibunda saat ibunda sedang sakit demi kenengan anada sendiri. Padahal jika aku
sakit, ibundalah orang yang satu-satunya yang selalu sibuk, agar ananda cepat
sembuh, maafkan anada wahai ibunda...
Ibunda...
Mungkin ananda adalah anak yang apling tidak tahu diri, ananda anak yang
tidak tahu berterima kasih, ananda anak yang tidak tahu balas budi, karena
ananda belum bisa menemani ibunda seutuhnya, dan membimbing adik-adik seperti
harapan ibunda, ananda belum bisa menjadi anak yang selalu berada di samping
ibunda saat sakit, ananda belum bisa memberikan sehalai pakaianpun untuk
ibunda. Maafkan ananda wahai ibunda...
Ibunda...
Disini ananda sering menangis mengingat ibunda, ananda membawangkan
bagaimana raut wajah ibunda yang semakin lama semakin terlihat melipat,
terlihat keriput dengan perjuangan ibunda untuk membesarkan anada. Ibunda, Ananda
takut tidak saat ananda pulang nanti ananda tidak sempat melihat tawa dan
senyum ibunda lagi, mencium tangan ibunda, mengadu tentang kehidupan anada
selama di perantauan. Ibunda ingin rasa ananda pulang dan tak kembali lagi dari
perjalanan ilmu ini, ananda ingin selalu berada di samping ibunda, agar ananda
dapat selalu melihata senyumanan dan tawa ibunda. Ibunda ananda sangat
mengharapkan do’a ibunda agar ananda tenang menjalani hidup dirantau orang.
Ibunda...
Ananda tahu bahwa ibunda seringkali merasa kesepian, karena ayah tidak
lagi berada di samping ibunda , tapi ibunda tidak pernah mengeluh, ibunda tetap
tabah untuk menjalani bahtera kebidupan ini.
Ibunda...
Hari ini adalah hari dimana semua anak memberikan barang yang berharga untuk
ibundanya. Namun apalah, ananda tak punya cukup uang untuk membelikan ibunda
barang yang berharga. Ananda hanya memiliki untaian kata yang selama ini telah
membuat hati kecil ananda menangis saat menyadari bahwa lisan ini tak mampu
mengungkapkannya, maafkan ananda wahai ibunda.
Ibunda...
Entah bagaimana rasanya langkah ini membalas semua kebaikan yang ibunda berikan
kepada andanda selama ini. Ananda tak punya nyawa yang kuat seperti saat ibunda
melahirkan ananda di dunia ini, tak pula mempunyai kasih sayang yang besar
seperti belas kasih ibunda kepada ananda, ananda juga tak mempunyai materi yang
dapat ananda berikan kepada ibunda.
Ananda tak punya uang banyak untuk memenuhi keinginan ibunda yang tertunda karena kebutuhan ananda, tapi ananda mempunyai masa depa, ananda ingin masa depa ananda hanya untuk ibunda, mencapai cita-cita seperti harapan ibunda kepada ananda. Seperti rentetan doa yang ibunda haturkan kepada Allah hanya untuk ananda.
Ananda ingin menjadi seperti yang ibu harapkan. Menjadi orang yang bermanfaat bagi, diri sendiri, orang yang bermanfaat bagi keluarga, orang yang bermanfaat bagi agama dan dan orang yang bermanfaat bagi Negara.
Ananda tak punya uang banyak untuk memenuhi keinginan ibunda yang tertunda karena kebutuhan ananda, tapi ananda mempunyai masa depa, ananda ingin masa depa ananda hanya untuk ibunda, mencapai cita-cita seperti harapan ibunda kepada ananda. Seperti rentetan doa yang ibunda haturkan kepada Allah hanya untuk ananda.
Ananda ingin menjadi seperti yang ibu harapkan. Menjadi orang yang bermanfaat bagi, diri sendiri, orang yang bermanfaat bagi keluarga, orang yang bermanfaat bagi agama dan dan orang yang bermanfaat bagi Negara.
Terimakasih IBUNDA TERSAYANG...
Teuku Badaruddin Bin Sulaiman.
Assalamua’laikum Warahmatullahi
Wabarakatuh...
0 comments:
Post a Comment