Home » » Jadi Tukang Sapu Demi Untuk Mencapai Cita-Cita

Jadi Tukang Sapu Demi Untuk Mencapai Cita-Cita

Written By Unknown on Tuesday, May 5, 2015 | May 05, 2015

Jadi Tukang Sapu Demi Untuk Mencapai Cita-Cita

Nama saya Teuku Badaruddin Bin Sulaiman. Hidup saya adalah hidup yang susah. Namun sesusah-susah nya hidup saya tentu masih banyak lagi yang lebih susah dari kehidupan saya.Saat sekolah saya tidak seperti siswa yang lainnya bisa bersenang-senangdan bisa menjalani kehidupannya dengan indah.Pada hari libur mereka bisa bersenang-senang, bisa istirahat karena kelelahan selama beberapa hari sekolah, dan mereka bisa santai-santai.sedangkan saya walaupun hari libur,saya harus bekerja untuk bisa sekolah dan demi mencapai cita-cita saya.Saya berasal dari keluarga yang tidak mampu. Ayah saya bekeja sebagai nelayan dan ibu saya adalah Ibu Rumah Tangga,kedua nya sudah dalam keadaan sakit-sakit karena sudah lanjut usia. Saya anak ke lima dari tujuh bersaudara dan merupakan anak laki-laki yang pertama. Saya mempunyai dua orang adik laki-laki dan empat orang kakak perempuan. Semua kakak saya sudah berkeluarga dan pergi dengan suaminya, jadi saya hanya tinggal dengan dua adik dan orang tua..
Saya tinggal di sebuah desa yang kecil yaitu Desa Pancang Dua, Kec Singkil Utara Kab. Aceh Singkil.Di desa ini lah saya tumbuh menjadi seorang yang mandiri dan tidak bergantung pada orang tua.Pada waktu itu saya telah selasai sekolah SMP dan ingin melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi tapi ayah dan ibu tak mampu membiayainya. Selama libur kelulusan, saya bekerja sebagai penggali kolam ikan milik seorang polisi dan dari hasil itu saya memperoleh gaji sebesar Rp 500.000,00 untuk melanjutkan sekolah.
Saat ingin melanjutkan ketingkat SMK, biayanya lumayan besar bagi seorang yang belum paham bagaimana keras nya hidup dan mencari uang.Ayahberkata “kamu tidak usah melanjutkan sekolah lagi, lebih baik kamu bekerja untukmembantu ayah dan ibu”. Dari perkataan itu saya betol-betol bingung harus bagaimana, apakah yang harus saya pilih, apakah saya tetap pada pendirian saya yaitu melanjutkan sekolah atau bekerja. Tapi saya memilih tetap pada pendirian saya untuk melanjutkan sekolah.Saya berkata kepada ayah dan ibu, “ayah ibu saya tetap sekolah, selesai SMK saja sudah cukup.Kalau selasai dari SMK itu minimal saya sudah bisa bekerja di PT. Uber Trako.PT Uber Trako merupakan Perusahan sawit terbesar di Aceh Singkil.Kemudian ayah menjawab, “terserah kamu saja,kamu tahukan bagaimana keadaan ayah dan ibu.Kalau itu pilihan kamu ayah dan ibu hanya bisa memberikan memberi kamu doa’a”.Dari jawaban ayah dan ibu semangat saya tidak surut malahan terus bertambah semangat. Dan saya akan melanjutkan sekolah saya di SMK (Sekolah menengah Kejuruan) Negeri I Singkil Utara.
Tanggal 10 april merupakan hari pengambilan formulir pendaftaran siswa baru tahun ajaran 2011-2012. Saya mengambil formulir tersebut dan tidak memberikan kepada ayah dan ibu, karena biaya nya yang lumayan mahal, saya takut ayah dan ibu mematahkan semangat saya lagi. Untuk bisa bersekolah saya harus mempunyai uang sebesar Rp 750.000,00,- yaitu sebagai uang pendaftaran dan uang baju seragam sekolah. Sedangkan saya hanya mempunyai Rp 500.000,00,- dan jelas uang itu tidak cukup, tapi setelah saya berkonsultasi kepada guru saya, Alhamduliliah guru tersebut memberi kelonggaran bahwa seragam tersebut bisa dicicil dalam waktu dua bulan, jadi saya mempunyai kesempatan untuk tetap sekolah. Saya yakin ALLAH pasti akan memberi kemudahan kepada hamba Nya yang betul-betul ingin mencapai apa yang ingin ia capai bila dibarengidengan niatyang tulus dan kemauan yang besar.
Saya telah sekolah selama 2 bulan, saat itu guru bagian pengurus siswa baru sudah mulai meminta uang baju bagi siswa yang belum melunasinya.Pada waktu itu saya termasuk siswa yang belum melunasi uang bajuseragam, sedangkan saya belum mempunyai uang karena saya tidak mempunyai waktu bekerja.Saya mulai berputus asa karena tiap saat uang baju seragam itu selalu di minta tapi saya belum bekerja karena sibuk dengan sekolah.Saya berpikir untuk berhenti sekolah karena tidak mempunyai uang untuk melunasi uang baju tersebut.Saya benar-benar ingin berhenti sekolah. Sudah 3 hari saya tidak masuk masuk pelajaran.
Pada kamis sore, tiba-tiba saja ada seorang guru yang bernama Pak Syamsudin datang kerumah dan berbicara dengan ayah. Pak Sam bertanya kepada ayah kenapa saya sudah tiga hari tidak masuk pelajaran, apa sakit…??ayah menjawab kalau keluarga kami itu tidak mampu membiayai sekolah saya.
Setelah Pak Sam dan ayah ngobrol-ngbrol, Pak Sam meminta ayah untuk memanggil saya karena beliau ingin berbicara dengan saya.Lalu saya datang, Pak Sam berkata, “Badar, besok kamu datang saja kesekolah karena Kepala Sekolah ingin berbicara dengan kamu”.Saya sangat cepat menjawab “baik pak”. Padahal dalam hati saya, saya tidak akan sekolah lagi dan saya merasa malu kepada teman-teman karena sudah beberapa hari ini saya tidak masuk pelajaran.Pada hari sabtu pagi sekitar pukul 10.00 wib waktu itu saya lagi golek-golek di ruang tamu bersama dengan abang teman saya, tiba-tiba saja wali kelas saya datang dan marah-marah.Beliau berkata “cepat pakai seragam sekolah kamu dan langsung kesekolah, bapak tunggu kami di ruang kepala sekolah”.Saya di selimut oleh rasa takut, memangnya saya salah apa..??? kenapa saya di panggil keruang kepla sekolah…??? Hati saya bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi. Saat itu saya betul-betul ketakutan dan langsung memakai seragam sekolah dan langsung datang kesekolah.
Sesampai di ruang kepala ruang kepala sekolah, saya di persilahkan untuk duduk.Di dalam ruangan tersebut terdapat Pak Sam, Pak Budi Prianto atau wali kelas saya, dan Bapak Kepala Sekolah atau Pak Mujiburrahman. Pak Sam berkata, “ apakah kamu mau bekerja di sekolah ini sebagai sebagai tukang sapu…??”kamu hanya membersih ruang guru dan ruang kepala sekolah saja dan kamu dibayar Rp 150.000,00,- per bulannya. Dan kamu tidak usah membayar uang baju seragam, tapi dengan satu syarat kamu harus bertanggungjawab atas pekerjaan ini karena resikonya besar dan jangan kamu memberitahukan hal ini kepdada teman-teman yang lain takutnya mereka iri. Bapak tahu kamu itu anak yang baik dan jujur”.Saya menyanggupi atas pekerjaan itu karena saya memang ingin sekolah.Mulai saat itu lah saya bekerja sebagai tukang sapusampai saya selesai sekolah dan melanjutkan ke perguruan tinggi.Ternyata melalui Tukang Sapulah ALLAh membantu saya, sungguh ALLAH itu Maha Mengetahui dan Maha Penyanyang.
Hari demi hari saya sebagai tukang sapu.Ternyata dari tukang sapu ALLAH juga mengajari saya untuk mandiri dan memenuhi kebutuhan sekolah saya sendiri, dan pasti nya itu tidak lepas dari do’a kedua orang tua.Walaupun saya sebagai seorang tukang sapu sambil sekolah, saya tetap bisa mengikuti semua kegiatan di sekolah.Salah satu kegiatan yang saya ikuti adalah kepramukaan.Dari pramuka, saya bisa belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin dan dari pramuka karakter saya terbina walaupun sebenarnya saya orangnya pendiam dan tidak banyak bicara.Dari pramuka juga saya bisa pergi jalan-jalan kemana yang tidak pernah saya bayangkan yaitu salah satu nya tempat wisata seperti Danau Toba.Padahal saya tidak mempunyai uang untuk pergi, tapi dengan pramuka saya bisa pergi secara gratis. Sungguh ALLAh itu Maha Adil.
Selama jadi tukang sapu, saya tidak pernah mengambil uang kerja saya karena di sekolah saya SMK ada PRAKERIN atau Praktek Kerja Lapangan. Karena saya mengambil jurusan Peternakan, jadi saya butuh banyak uang untuk Prakerin yang akan dilaksanakan Di Binjai Barat Sumatra Utara. Gaji saya selama jadi tukang sapu saya kumpulkan untuk biaya Prakerin yang akan di berangkatkan ketika kelas II semester II. Untuk Prakerin, saya tidak pernah membebani Ayah dan Ibu saya, karena uang saya sendiri saja sudah cukup.
Selama prakerin itu ada sakitnya dan ada senangnya.Sakitnya adalah disaat kami membuat masalah dan ingin di pulangkan. Tentu saja hal itu sangat memalukan dan itu bisa berdampak pada adik-adik letting kami yang akan melakukan prakerin juga, bisa-bisa karena kesalahan kami adik-adik letting kami bisa tidak dapat prakerin. Tetapi Alhamdulillah kami tidak jadi di pulangkan karena kami masih diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan kami dan kami janji tidak akan mengulanginya lagi.
Sedangkan senangnya adalah kami bisa belajar hidup bersama dengan jauh dari orang tua, kami merasakan kebersamaan yang tidak bisa dilupakan, kami bisa mengetahui bagaimana rasanya memiliki keluarga dari orang yang tidak kenal dan masil banyak lagi.Satu yang sampai saat ini yang tidak bisa saya lupakan yaitu sekretaris tempat perusahaan kami prakerin itu rela tertidur dengan anaknya di mobil demi untuk menemani kami pergi jalan-jalan ke Praja Millenium Kota Medan. Coba bayangkan apa ada orang yang baru kami kenal bisa sebaik itu, saya merasa tidak wajar bila kami di layani begitu. Padahal beliau kan belum kenal betul bagaimana kami.
Saya tidak akan mensia-siakan kesempatan prakerin ini, yang demi prakerin saya harus menguras keringat supaya saya bisa prakerin dan mendapatkan nilai yang terbaik dan saya harus dapat hasil yang memuaskan. Alhamdulillah hasil prakerin saya lah yang paling baik dan paling tinggi.Setelah itu kami pulang dan menyusun laporan prakerin untuk mempertanggungjawabkan hasil prakerin saya dan untuk memenuhi syarat kenaikan kelas.Alahamdulillah hasilnya sangat memuaskan.
Setelah prakerin, saya melanjutkan sekolah seperti biasanya, tetapi saya memilih untuk tinggal di kandang ayam yang terdapat di sekolah sambil memelihara ayam broiler.Saya tinggal bersama tiga sahabat saya yang sekarang semua nya tentunya sudah sukses untuk melanjutkan keperguruan tinggi pilihan kami masing-masing.
Selama tinggal di kandang ayam atau kami tiga sahabat menyebut kandang ayam tersebut sebagai hotel bintang II, alasan kami menyebut bintang II karena kandang ayam tersebut bertingkat II.Sambil memelihara ayam broiler, kami juga bercocok tanam syaur-sayurandan buah seperti mentimun dan pepaya.Darihasil bercocok tangan tersebutlah kami membeli beras dan lauk pauk untuk makan.Sebelum ada hasil bercocok tanam tersebut, kami tiga sahabat membawa beras masing-masing, sedangkan sayur atau lauk nya itu papaya yang ada disekitar sekolah, papaya tersebut dicampur dengan garam dapur dan cabe itulah yang kami makan.Selain bercocok tanam kami juga bekerja sebagi tukang cat sekolah, uang hasil itu kami bisa memasak ondel-ondel ala yang tidak kalah enak nya dari yang lebih bisa membuatnya.
Memang hidup saya tidak pernah bisa santai-santai dan selalu sibuk dengan pekerjaan saya,tetapi walaupun begitu saya tidak kalah dari teman-teman yang lainnya. Saya bisa juga mengukir prestasi walaupun tidak pintar-pintar amat, bisa dikatakan bisalah dari yang lain.
Pada bulan april 2014 saya akan mengikuti Ujian Nasional atau ujian kelulusan, dan allhamdulillah saya di luluskan oleh allah. Setelah selesai sekolah SMK, semula target saya hanya selasai SMK saja. Namun kini saya berniat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, walaupun saya tahu kalau ayah dan ibu saya tidak mungkin sanggup membiayai saya, tapi itu tidak jadi masalah buat saya.Bagi saya KEMAUAN ADALAH KUNCI KESUKSESAN.Saya mendaftar perguruan tinggi melalui jalur undangan atau SNMPTN dan mengambil Beasiswa Bidik Misi.Alhamdulillah ALLAH mengabulkan keinginan saya.ALLAH meluluskan saya pada pada sebuah universitas yang ternama di Aceh, yaitu Universitas Syiah Kuala atau desebut sebagai kampus JANTONG HATE RAKYAT ACEH. Di kampus inilah saya melanjutkan pendidikan saya secara gratis yaitu Alhamdulillahsaya kuliah dengan beasiswa Bidik Misi. Dikabulkan nya keinginan saya itu tentu nya tidak lepas dari do’a ayah dan ibu saya.Subhanallah, sungguh do’a orang tua itu sangat cepat di jamah oleh ALLAH.
Saya kuliah pada Universitas Syiah Kuala, Fakultas Pertanian Prodi S1 Peternakan.Saya memang lulus dengan gratis namun masih banyak prosesnya lagi yaitu bulan juni 2014, saya harus melakukan pendaftaran ulang dan melengkapi persyaratan-persyaratan yang harus saya lengkapi. Alhamdulillah pendaftaran ulang saya berjalan dengan baik.Setelah melakukan pendaftaran ulang, saya pulang kampung untuk menunggu jadwal masuk.Tapi sayangnya saat saya ingin kembali untuk kuliah, saya tidak mempunyai uang lagi karena telah habis saat pendaftaran ulang.Timbul lagi rasa putus asa yang kedua kalinya dalam diri saya. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Teman saya berkata “coba kamu shalat Tahajjud,insyaallah ALLAH akan memberikan petunjuk Nya. Alhamdulillah ALLAH memberi petunjuknya yaitu saya harus nekat walaupaun apa yang terjadi saya harus tetap melanjutkan kuliah saya, baik itu makan atau tidak makan.
Alahamdulillah ALLAH memberikan saya petunjuk yaitu dengan cara meminjam uang kakak saya sebanyak Rp 800.000,00,- dan saya berjanji bahwa saya harus membayarnya pada saat beasiswa saya keluar. Uang Rp 800.000,00,- tersebutlah belanja saya selama satu semester atau 6 bulan. Tentu saja bagi mahasiswa baru tentu uang sebanyak itu tidak memenuhi kebutuhan saya, uang sebanyak itu hanya menutupi kebutuhan saya selama tiga bulan saja.Tapi tidak jadi masalah bagi saya, saya tetap pada moto hidup saya yaitu kemauan adalah kunci kesuksesan.
Sungguh ALLAH itu Maha Adil, ALLAH mengerti apa yang terbaik untuk hamba Nya. ALLAH memberi saya tempat tinggal Asrama yang serba gratis. Walaupun tempat tinggal saya serba gratis, masih saja uang Rp 800.000,00,- tersebut hanya untuk tiga bulan saja.Dalam waktu 3 bulan tersebut uang saya habis tak tersisa.Dari sinilah hidup saya mulai menyakitkan lagi, dimana selama 3 bulan selajutnya saya mandi tak bersabun mandi, menyuci tidak memakai detergen dan minyak rambut saya itu minyak makan. Sungguh aneh……..
Selama 2 bulan kuliah saya berjalan dengan baik dan sesuai keinginan, namun ALLAH berkehandak lain. Ayah saya di jemput oleh ALLAH untuk kembali ke Sisi Nya. Pada saat-saat itu saya mengalami hari-hari saya yang begitu berat, saya kehilangan sosok yang begitu menyayangi saya dan hanya kepadanya saya mengadu, bercerita tentang apa yang saya alami selama kuliah, hanya beliau lah yang mengerti baagaimana saya. Tapi beliau telah pergi, saya menjadi tidak semangat untuk kuliah lagi, karena saya menjadi banyak pikiran, saya memikirkan ibu yang tinggal sendiri, saya takut tidak dapat melihat beliau seperti ayah saya yang tidak dapat saya lihat saat beliau pergi.
Setelah berkomunikasi dengan kakak-kakak saya, saya mendapat ijin untuk tetap melanjutkan kuliaha saya karena tentu akan sia-sia jika saya berhenti kuliah. Pengorbanan saya tentu akan sia-sia jika saya berhenti kuliah, karena kuliah saya tidak dapat melihat ayah saya pergi, yang mana seharusnya saya dapat menshalatkan ayah saya. Tapi karena kuliah saya tidak dapat melakukan itu. Saya anggap kalau saya tidak dapat melihat dan menshalat kan ayah itu sebagai motivasi saya untuk terus belajar…………………!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!?????????????????///

Sekian Terima Kasih………Teuku Badaruddin Bin Sulaiman
Share this article :

1 comments:

Unknown said...

Keren,,,
jujur Aku Nangis...

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Pet014 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger