Nama saya
Teuku Badaruddin Bin Sulaiman. Hidup saya adalah hidup yang susah.
Namun sesusah-susah nya hidup saya tentu masih banyak lagi yang lebih
susah dari kehidupan saya.Saat sekolah saya tidak seperti siswa yang
lainnya bisa bersenang-senangdan bisa menjalani kehidupannya dengan
indah.Pada hari libur mereka bisa bersenang-senang, bisa istirahat
karena kelelahan selama beberapa hari sekolah, dan mereka bisa
santai-santai.sedangkan saya walaupun hari libur,saya harus bekerja
untuk bisa sekolah dan demi mencapai cita-cita saya.Saya berasal dari
keluarga yang tidak mampu. Ayah saya bekeja sebagai nelayan dan ibu
saya adalah Ibu Rumah Tangga,kedua nya sudah dalam keadaan
sakit-sakit karena sudah lanjut usia. Saya anak ke lima dari tujuh
bersaudara dan merupakan anak laki-laki yang pertama. Saya mempunyai
dua orang adik laki-laki dan empat orang kakak perempuan. Semua kakak
saya sudah berkeluarga dan pergi dengan suaminya, jadi saya hanya
tinggal dengan dua adik dan orang tua..
Saya
tinggal di sebuah desa yang kecil yaitu Desa Pancang Dua, Kec Singkil
Utara Kab. Aceh Singkil.Di desa ini lah saya tumbuh menjadi seorang
yang mandiri dan tidak bergantung pada orang tua.Pada waktu itu saya
telah selasai sekolah SMP dan ingin melanjutkan kejenjang yang lebih
tinggi tapi ayah dan ibu tak mampu membiayainya. Selama libur
kelulusan, saya bekerja sebagai penggali kolam ikan milik seorang
polisi dan dari hasil itu saya memperoleh gaji sebesar Rp 500.000,00
untuk melanjutkan sekolah.
Saat
ingin melanjutkan ketingkat SMK, biayanya lumayan besar bagi seorang
yang belum paham bagaimana keras nya hidup dan mencari
uang.Ayahberkata “kamu tidak usah melanjutkan sekolah lagi, lebih
baik kamu bekerja untukmembantu ayah dan ibu”. Dari perkataan itu
saya betol-betol bingung harus bagaimana, apakah yang harus saya
pilih, apakah saya tetap pada pendirian saya yaitu melanjutkan
sekolah atau bekerja. Tapi saya memilih tetap pada pendirian saya
untuk melanjutkan sekolah.Saya berkata kepada ayah dan ibu, “ayah
ibu saya tetap sekolah, selesai SMK saja sudah cukup.Kalau selasai
dari SMK itu minimal saya sudah bisa bekerja di PT. Uber Trako.PT
Uber Trako merupakan Perusahan sawit terbesar di Aceh
Singkil.Kemudian ayah menjawab, “terserah kamu saja,kamu tahukan
bagaimana keadaan ayah dan ibu.Kalau itu pilihan kamu ayah dan ibu
hanya bisa memberikan memberi kamu doa’a”.Dari jawaban ayah dan
ibu semangat saya tidak surut malahan terus bertambah semangat. Dan
saya akan melanjutkan sekolah saya di SMK (Sekolah menengah Kejuruan)
Negeri I Singkil Utara.
Tanggal 10
april merupakan hari pengambilan formulir pendaftaran siswa baru
tahun ajaran 2011-2012. Saya mengambil formulir tersebut dan tidak
memberikan kepada ayah dan ibu, karena biaya nya yang lumayan mahal,
saya takut ayah dan ibu mematahkan semangat saya lagi. Untuk bisa
bersekolah saya harus mempunyai uang sebesar Rp 750.000,00,- yaitu
sebagai uang pendaftaran dan uang baju seragam sekolah. Sedangkan
saya hanya mempunyai Rp 500.000,00,- dan jelas uang itu tidak cukup,
tapi setelah saya berkonsultasi kepada guru saya, Alhamduliliah guru
tersebut memberi kelonggaran bahwa seragam tersebut bisa dicicil
dalam waktu dua bulan, jadi saya mempunyai kesempatan untuk tetap
sekolah. Saya yakin ALLAH pasti akan memberi kemudahan kepada hamba
Nya yang betul-betul ingin mencapai apa yang ingin ia capai bila
dibarengidengan niatyang tulus dan kemauan yang besar.
Saya
telah sekolah selama 2 bulan, saat itu guru bagian pengurus siswa
baru sudah mulai meminta uang baju bagi siswa yang belum
melunasinya.Pada waktu itu saya termasuk siswa yang belum melunasi
uang bajuseragam, sedangkan saya belum mempunyai uang karena saya
tidak mempunyai waktu bekerja.Saya mulai berputus asa karena tiap
saat uang baju seragam itu selalu di minta tapi saya belum bekerja
karena sibuk dengan sekolah.Saya berpikir untuk berhenti sekolah
karena tidak mempunyai uang untuk melunasi uang baju tersebut.Saya
benar-benar ingin berhenti sekolah. Sudah 3 hari saya tidak masuk
masuk pelajaran.
Pada kamis
sore, tiba-tiba saja ada seorang guru yang bernama Pak Syamsudin
datang kerumah dan berbicara dengan ayah. Pak Sam bertanya kepada
ayah kenapa saya sudah tiga hari tidak masuk pelajaran, apa
sakit…??ayah menjawab kalau keluarga kami itu tidak mampu membiayai
sekolah saya.
Setelah
Pak Sam dan ayah ngobrol-ngbrol, Pak Sam meminta ayah untuk memanggil
saya karena beliau ingin berbicara dengan saya.Lalu saya datang, Pak
Sam berkata, “Badar, besok kamu datang saja kesekolah karena Kepala
Sekolah ingin berbicara dengan kamu”.Saya sangat cepat menjawab
“baik pak”. Padahal dalam hati saya, saya tidak akan sekolah lagi
dan saya merasa malu kepada teman-teman karena sudah beberapa hari
ini saya tidak masuk pelajaran.Pada hari sabtu pagi sekitar pukul
10.00 wib waktu itu saya lagi golek-golek di ruang tamu bersama
dengan abang teman saya, tiba-tiba saja wali kelas saya datang dan
marah-marah.Beliau berkata “cepat pakai seragam sekolah kamu dan
langsung kesekolah, bapak tunggu kami di ruang kepala sekolah”.Saya
di selimut oleh rasa takut, memangnya saya salah apa..??? kenapa saya
di panggil keruang kepla sekolah…??? Hati saya bertanya-tanya apa
sebenarnya yang terjadi. Saat itu saya betul-betul ketakutan dan
langsung memakai seragam sekolah dan langsung datang kesekolah.
Sesampai
di ruang kepala ruang kepala sekolah, saya di persilahkan untuk
duduk.Di dalam ruangan tersebut terdapat Pak Sam, Pak Budi Prianto
atau wali kelas saya, dan Bapak Kepala Sekolah atau Pak
Mujiburrahman. Pak Sam berkata, “ apakah kamu mau bekerja di
sekolah ini sebagai sebagai tukang sapu…??”kamu hanya membersih
ruang guru dan ruang kepala sekolah saja dan kamu dibayar Rp
150.000,00,- per bulannya. Dan kamu tidak usah membayar uang baju
seragam, tapi dengan satu syarat kamu harus bertanggungjawab atas
pekerjaan ini karena resikonya besar dan jangan kamu memberitahukan
hal ini kepdada teman-teman yang lain takutnya mereka iri. Bapak tahu
kamu itu anak yang baik dan jujur”.Saya menyanggupi atas pekerjaan
itu karena saya memang ingin sekolah.Mulai saat itu lah saya bekerja
sebagai tukang sapusampai saya selesai sekolah dan melanjutkan ke
perguruan tinggi.Ternyata melalui Tukang Sapulah ALLAh membantu saya,
sungguh ALLAH itu Maha Mengetahui dan Maha Penyanyang.
Hari
demi hari saya sebagai tukang sapu.Ternyata dari tukang sapu ALLAH
juga mengajari saya untuk mandiri dan memenuhi kebutuhan sekolah saya
sendiri, dan pasti nya itu tidak lepas dari do’a kedua orang
tua.Walaupun saya sebagai seorang tukang sapu sambil sekolah, saya
tetap bisa mengikuti semua kegiatan di sekolah.Salah satu kegiatan
yang saya ikuti adalah kepramukaan.Dari pramuka, saya bisa belajar
bagaimana menjadi seorang pemimpin dan dari pramuka karakter saya
terbina walaupun sebenarnya saya orangnya pendiam dan tidak banyak
bicara.Dari pramuka juga saya bisa pergi jalan-jalan kemana yang
tidak pernah saya bayangkan yaitu salah satu nya tempat wisata
seperti Danau Toba.Padahal saya tidak mempunyai uang untuk pergi,
tapi dengan pramuka saya bisa pergi secara gratis. Sungguh ALLAh itu
Maha Adil.
Selama
jadi tukang sapu, saya tidak pernah mengambil uang kerja saya karena
di sekolah saya SMK ada PRAKERIN atau Praktek Kerja Lapangan. Karena
saya mengambil jurusan Peternakan, jadi saya butuh banyak uang untuk
Prakerin yang akan dilaksanakan Di Binjai Barat Sumatra Utara. Gaji
saya selama jadi tukang sapu saya kumpulkan untuk biaya Prakerin yang
akan di berangkatkan ketika kelas II semester II. Untuk Prakerin,
saya tidak pernah membebani Ayah dan Ibu saya, karena uang saya
sendiri saja sudah cukup.
Selama
prakerin itu ada sakitnya dan ada senangnya.Sakitnya adalah disaat
kami membuat masalah dan ingin di pulangkan. Tentu saja hal itu
sangat memalukan dan itu bisa berdampak pada adik-adik letting kami
yang akan melakukan prakerin juga, bisa-bisa karena kesalahan kami
adik-adik letting kami bisa tidak dapat prakerin. Tetapi
Alhamdulillah kami tidak jadi di pulangkan karena kami masih diberi
kesempatan untuk memperbaiki kesalahan kami dan kami janji tidak akan
mengulanginya lagi.
Sedangkan
senangnya adalah kami bisa belajar hidup bersama dengan jauh dari
orang tua, kami merasakan kebersamaan yang tidak bisa dilupakan, kami
bisa mengetahui bagaimana rasanya memiliki keluarga dari orang yang
tidak kenal dan masil banyak lagi.Satu yang sampai saat ini yang
tidak bisa saya lupakan yaitu sekretaris tempat perusahaan kami
prakerin itu rela tertidur dengan anaknya di mobil demi untuk
menemani kami pergi jalan-jalan ke Praja Millenium Kota Medan. Coba
bayangkan apa ada orang yang baru kami kenal bisa sebaik itu, saya
merasa tidak wajar bila kami di layani begitu. Padahal beliau kan
belum kenal betul bagaimana kami.
Saya tidak
akan mensia-siakan kesempatan prakerin ini, yang demi prakerin saya
harus menguras keringat supaya saya bisa prakerin dan mendapatkan
nilai yang terbaik dan saya harus dapat hasil yang memuaskan.
Alhamdulillah hasil prakerin saya lah yang paling baik dan paling
tinggi.Setelah itu kami pulang dan menyusun laporan prakerin untuk
mempertanggungjawabkan hasil prakerin saya dan untuk memenuhi syarat
kenaikan kelas.Alahamdulillah hasilnya sangat memuaskan.
Setelah
prakerin, saya melanjutkan sekolah seperti biasanya, tetapi saya
memilih untuk tinggal di kandang ayam yang terdapat di sekolah sambil
memelihara ayam broiler.Saya tinggal bersama tiga sahabat saya yang
sekarang semua nya tentunya sudah sukses untuk melanjutkan
keperguruan tinggi pilihan kami masing-masing.
Selama
tinggal di kandang ayam atau kami tiga sahabat menyebut kandang ayam
tersebut sebagai hotel bintang II, alasan kami menyebut bintang II
karena kandang ayam tersebut bertingkat II.Sambil memelihara ayam
broiler, kami juga bercocok tanam syaur-sayurandan buah seperti
mentimun dan pepaya.Darihasil bercocok tangan tersebutlah kami
membeli beras dan lauk pauk untuk makan.Sebelum ada hasil bercocok
tanam tersebut, kami tiga sahabat membawa beras masing-masing,
sedangkan sayur atau lauk nya itu papaya yang ada disekitar sekolah,
papaya tersebut dicampur dengan garam dapur dan cabe itulah yang kami
makan.Selain bercocok tanam kami juga bekerja sebagi tukang cat
sekolah, uang hasil itu kami bisa memasak ondel-ondel ala yang tidak
kalah enak nya dari yang lebih bisa membuatnya.
Memang
hidup saya tidak pernah bisa santai-santai dan selalu sibuk dengan
pekerjaan saya,tetapi walaupun begitu saya tidak kalah dari
teman-teman yang lainnya. Saya bisa juga mengukir prestasi walaupun
tidak pintar-pintar amat, bisa dikatakan bisalah dari yang lain.
Pada bulan
april 2014 saya akan mengikuti Ujian Nasional atau ujian kelulusan,
dan allhamdulillah saya di luluskan oleh allah. Setelah selesai
sekolah SMK, semula target saya hanya selasai SMK saja. Namun kini
saya berniat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, walaupun saya
tahu kalau ayah dan ibu saya tidak mungkin sanggup membiayai saya,
tapi itu tidak jadi masalah buat saya.Bagi saya KEMAUAN ADALAH KUNCI
KESUKSESAN.Saya mendaftar perguruan tinggi melalui jalur undangan
atau SNMPTN dan mengambil Beasiswa Bidik Misi.Alhamdulillah ALLAH
mengabulkan keinginan saya.ALLAH meluluskan saya pada pada sebuah
universitas yang ternama di Aceh, yaitu Universitas Syiah Kuala atau
desebut sebagai kampus JANTONG HATE RAKYAT ACEH. Di kampus inilah
saya melanjutkan pendidikan saya secara gratis yaitu
Alhamdulillahsaya kuliah dengan beasiswa Bidik Misi. Dikabulkan nya
keinginan saya itu tentu nya tidak lepas dari do’a ayah dan ibu
saya.Subhanallah, sungguh do’a orang tua itu sangat cepat di jamah
oleh ALLAH.
Saya kuliah
pada Universitas Syiah Kuala, Fakultas Pertanian Prodi S1
Peternakan.Saya memang lulus dengan gratis namun masih banyak
prosesnya lagi yaitu bulan juni 2014, saya harus melakukan
pendaftaran ulang dan melengkapi persyaratan-persyaratan yang harus
saya lengkapi. Alhamdulillah pendaftaran ulang saya berjalan dengan
baik.Setelah melakukan pendaftaran ulang, saya pulang kampung untuk
menunggu jadwal masuk.Tapi sayangnya saat saya ingin kembali untuk
kuliah, saya tidak mempunyai uang lagi karena telah habis saat
pendaftaran ulang.Timbul lagi rasa putus asa yang kedua kalinya dalam
diri saya. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Teman saya
berkata “coba kamu shalat Tahajjud,insyaallah ALLAH akan memberikan
petunjuk Nya. Alhamdulillah ALLAH memberi petunjuknya yaitu saya
harus nekat walaupaun apa yang terjadi saya harus tetap melanjutkan
kuliah saya, baik itu makan atau tidak makan.
Alahamdulillah
ALLAH memberikan saya petunjuk yaitu dengan cara meminjam uang
kakak saya sebanyak Rp 800.000,00,- dan saya berjanji bahwa saya
harus membayarnya pada saat beasiswa saya keluar. Uang Rp
800.000,00,- tersebutlah belanja saya selama satu semester atau 6
bulan. Tentu saja bagi mahasiswa baru tentu uang sebanyak itu tidak
memenuhi kebutuhan saya, uang sebanyak itu hanya menutupi kebutuhan
saya selama tiga bulan saja.Tapi tidak jadi masalah bagi saya, saya
tetap pada moto hidup saya yaitu kemauan adalah kunci kesuksesan.
Sungguh
ALLAH itu Maha Adil, ALLAH mengerti apa yang terbaik untuk hamba Nya.
ALLAH memberi saya tempat tinggal Asrama yang serba gratis. Walaupun
tempat tinggal saya serba gratis, masih saja uang Rp 800.000,00,-
tersebut hanya untuk tiga bulan saja.Dalam waktu 3 bulan tersebut
uang saya habis tak tersisa.Dari sinilah hidup saya mulai menyakitkan
lagi, dimana selama 3 bulan selajutnya saya mandi tak bersabun mandi,
menyuci tidak memakai detergen dan minyak rambut saya itu minyak
makan. Sungguh aneh……..
Selama 2
bulan kuliah saya berjalan dengan baik dan sesuai keinginan, namun
ALLAH berkehandak lain. Ayah saya di jemput oleh ALLAH untuk kembali
ke Sisi Nya. Pada saat-saat itu saya mengalami hari-hari saya yang
begitu berat, saya kehilangan sosok yang begitu menyayangi saya dan
hanya kepadanya saya mengadu, bercerita tentang apa yang saya alami
selama kuliah, hanya beliau lah yang mengerti baagaimana saya. Tapi
beliau telah pergi, saya menjadi tidak semangat untuk kuliah lagi,
karena saya menjadi banyak pikiran, saya memikirkan ibu yang tinggal
sendiri, saya takut tidak dapat melihat beliau seperti ayah saya yang
tidak dapat saya lihat saat beliau pergi.
Setelah
berkomunikasi dengan kakak-kakak saya, saya mendapat ijin untuk tetap
melanjutkan kuliaha saya karena tentu akan sia-sia jika saya berhenti
kuliah. Pengorbanan saya tentu akan sia-sia jika saya berhenti
kuliah, karena kuliah saya tidak dapat melihat ayah saya pergi, yang
mana seharusnya saya dapat menshalatkan ayah saya. Tapi karena kuliah
saya tidak dapat melakukan itu. Saya anggap kalau saya tidak dapat
melihat dan menshalat kan ayah itu sebagai motivasi saya untuk terus
belajar…………………!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!?????????????????///
Sekian
Terima Kasih………Teuku Badaruddin Bin Sulaiman
1 comments:
Keren,,,
jujur Aku Nangis...
Post a Comment