Laporan Praktikum Perhitungan Korelasi Genetik Panjang Telur Puyuh
KORELASI GENETIK
A. Pendahuluan
Pokok bahasan yang terdapat pada materi tentang korelasi genetik meliputi: (1) pengertian korelasi genetik, (2) manfaat korelasi genetik, (3) kisaram milai korelasi genetik, (4) metode estimasi korelasi genetik, (5) hasil penelitian tentang korelasi genetik.
Materi tentang korelasi genetik merupakan materi yang penting dalam pemuliaan ternak terutama dalam seleksi. Seleksi merupakan salah satu sistem pemuliabiakan ternak selain dari sistem perkawinan. Pemahaman tentang korelasi genetik berguna dalam menentukan sifat yang diseleksi dengan mempertimbangkan pengaruh positif atau negaatif terhadap sifat lain yang tidak diseleksi namun memiliki korelasi genetik dengan sifat yang diseleksi.
Beberapa masalah dan pertanyaan mungkin timbul dalam pikiran mahasiswa setelah membaca materi tentang korelasi genetik dalam buku ajar ini . Pertanyaan dan permasalahan tersebut mungkin tidak ada jawabannya dalam buku ajar. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan menelusuri referensi yang disarankan dalam daftar pustaka pada buku ajar ini atau menelusuri jurnal ilmiah.
B. Pengertian Korelasi Genetik
Koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara dua peubah atau dua sifat. Derajat hubungan kedua sifat tersebut diukur dengan koefisien korelasi ( r ). Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 sampai dengan +1. Hubungan kedua sifat tersebut dinyatakan sebagai hubungan linier positif apabila memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar daripada nol. Nilai korelasi antara dua sifat yang lebih besar dari nol dan bernilai positif menunjukkan bahwa bahwa kedua sifat memiliki arah peningkatan yang sama. Peningkatan pada sifat pertama diiringi dengan peningkatan pada sifat kedua atau penurunan sifat pertama diiringi oleh penurunan sifat kedua. Hubungan kedua sifat dinyatakan linier sempurna apabila koefisien korelasi kedua sifat sama dengan nol. Dua sifat dikatakan memiliki hubungan linier negatif apabila memiliki nilai koefisien korelasi kurang dari satu .
Sifat-sifat pada ternak yang saling berkorelasi menarik untuk dipelajari karena beberapa alasan sebagai berikut: (a) berkaitan dengan korelasi genetik akibat aksi gen pleiotropik. Pleiotropi merupakan sifat umum dari gen mayor tetapi masih sedikit informasi tentang kejadian pleiotropi yang berpengaruh terhadap genetika kuantitatif; (b) berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada sifat yang berkorelasi genetik akibat pelaksanaan seleksi pada satu sifat lainnya; (c) berkaitan dengan seleksi alam, hubungan antara suatu sifat yang terukur dengan penyesuaiannya merupakan sarana utama yang menentukan genetik suatu kinerja dalam populasi alami .
Korelasi genetik menggambarkan hubungan antara sifat-sifat yang diatur oleh gen atau rangkaian gen yang sama yang bersifat aditif . Korelasi antara dua sifat dapat terjadi pada ternak dan disebut dengan korelasi fenotipik. Korelasi fenotipik dapat dibagi menjadi korelasi genetik dan korelasi lingkungan. Korelasi genetik merupakan korelasi antara pengaruh genetik aditif pada dua sifat. Korelasi lingkungan merupakan korelasi antara pengaruh lingkungan dan pengaruh gen non aditif. Korelasi genetik dapat disebabkan oleh gen-gen pleiotropi yaitu gen-gen yang mengatur ekspresi dua sifat. Korelasi genetik tersebut terjadi pada populasi yang berada dalam keseimbangan genetik dan dalam keadaan kawin acak. Korelasi genetik antara dua sifat juga dapat terjadi karena gen terangkai yaitu dua gen yang terletak pada kromosom yang sama dan masing-masing mengatur sifat yang berbeda. Kondisi tersebut terjadi pada populasi yang tidak berada dalam keadaan keseimbangan genetik.
C. Manfaat korelasi genetik
Korelasi genetik bermanfaat untuk melakukan estimasi respon seleksi berkorelasi yaitu peningkatan rata-rata kinerja generasi keturunannya sebagai akibat dari seleksi yang dilakukan pada sifat lain. Manfaat lain dari korelasi genetik adalah menghitung estimasi respons seleksi dengan metode seleksi indeks. Seleksi indeks merupakan seleksi untuk meningkatkan dua sifat secara bersama-sama dengan mempertimbangkan nilai ekonomis beberapa sifat tersebut.
Korelasi genetik bermanfaat untuk melakukan seleksi pada suatu sifat yang munculnya lebih akhir atau sifat yang dapat diukur setelah ternak mati (misalnya karkas) berdasarkan sifat lain yang dapat diukur lebih awal atau tidak menunggu saat ternak mati untuk meningkatkan kinerja ternak yang muncul pada akhir hidup ternak. Kedua sifat yang akan ditingkatkan dalam seleksi harus memiliki korelasi secara genetik.
Sumber : http://documents.tips/documents/korelasi-genetikdoc.html
Sumber : http://documents.tips/documents/korelasi-genetikdoc.html
0 comments:
Post a Comment